Kunjungi Desa Mekarsari, Wabup: Curah Hujan Tinggi Masyarakat Harus Waspada

Pewarta : Jamaludin Al Afghani | Editor : Nurul Ikhsan       

Fajarkuningan.com, Maleber - Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda meninjau lokasi bencana longsor disertai banjir di Desa Mekarsari, Kecamatan Maleber, tepatnya di Dusun Muhara, yang mengakibatkan sejumlah rumah warga tertutup lumpur dan air, Selasa (15/3/2022). Turut mendampingi Wabup antara lain Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Camat Maleber, serta perangkat desa setempat.

“Di Kabupaten Kuningan saat ini intensitas hujannya masih cukup tinggi. Saya minta seluruh masyarakat agar selalu waspada terhadap dampak cuaca sekarang ini, terutama masyarakat yang pemukimannya berada di lokasi rawan bencana,” ujar Wabup.

Dikatakan Wabup, hujan deras yang terjadi pada Minggu (13/3/2022) malam, telah mengakibatkan bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan. Pihaknya hingga kini terus melakukan upaya penanggulangan, mulai dari mengidentifikasi wilayah-wilayah rawan bencana, hingga memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana.

Warga bergotong royong membersihkan longsoran tanah. FOTO: Fajarkuningan/Diskominfo.

“Mudah-mudahan masyarakat juga mau bekerjasama dengan tidak melakukan pembangunan di titik-titik rawan bencana, seperti di bantaran sungai dan titik lainnya yang tidak diperuntukkan untuk dilakukan pembangunan. Ini demi menghindari terjadinya segala bentuk kerugian, khususnya kerugian jiwa akibat bencana alam,” tuturnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana, mengemukakan terhitung dari tanggal 13 hingga saat ini (15/3/2022) jumlah bencana yang terjadi sudah terlaporkan mencapai 25 titik kebencanaan. Dari jumlah tersebut, sambungnya, rata-rata diakibatkan meluapnya Sungai Cisanggarung, yang mengakibatkan banjir dan longsornya pemukiman masyarakat disekitar bantaran sungai tersebut.

Longsoran tanah akibat tingginya curah hujan mengancam rumah hunian warga. FOTO: Fajarkuningan/Diskominfo.

“Sebagi contoh di Desa Andamui yang kemarin terjadi, itu sampai lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. Jadi untuk dengan sampai hari ini berarti ada yang sudah terlaporkan sekitar 25 titik bencana, ini pertanggal 13, 14, 15 Maret,” papar Indra.

Senada Wakil Bupati, Kalak BPBD Kuningan juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah-tengah intensitas hujan yang masih tinggi, terutama di daerah-daerah yang secara pemetaan berada dikawasan rawan bencana, seperti dilereng bukit dan bantaran sungai.

Wabup Ridho memberikan bantuan untuk warga terdampak bencana alam. FOTO: Fajarkuningan/Diskominfo.

“Untuk daerah-daerah yang secara pemetaan berada dikawasan rawan bencana, ini perlu diwaspadi dan diantisipasi oleh semua pihak, dari pemerintah desa dan masyarakatnya sendiri. Sekiranya memang situasinya dan kondisinya tidak memungkinkan ataupun sudah tidak kondusif terutama hujan yang terus menerus selama dua jam lebih, agar bisa meningkatkan kewaspadaan,” pungkasnya.

Wakil Bupati Kuningan bersama jajaran BPBD meninjau longsor yang menimpa rumah milik Dani Hamdani, dan terkikisnya pondasi rumah Ibu Ooh di Dusun Godong, Desa Kramatwangi, Kecamatan Garawangi.

By Jamaludin Al Afghani

Ketua Karang Taruna Desa Galaherang, Kecamatan Maleber ini gandrung dengan kegiatan alam bebas. Mendaki gunung, berkemah dan menjelajah desa-desa menjadi hobinya sejak lama. Mahasiswa Pascasarjana Universitas Kuningan ini juga tertarik dengan isu-isu lingkungan hidup, selain isu-isu humaniora. Katanya, ia bangga menjadi orang desa yang ingin desanya maju, pemudanya berdaya, dan rakyatnya sejahtera. Gani bisa diintip aktivitasnya di instagram @afghani94.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Menarik Lainnya