Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Heri Taufik
Fajarkuningan.com - Retaknya hubungan kerja Bupati Acep Purnama dengan Wakil Bupati Ridho Suganda mendapat perhatian serius dari pengurus partai yang menaungi keduanya, PDI Perjuangan. Ketua DPD PDI Perjuangan Jawab Barat Ono Surono berusaha mendamaikan Acep-Ridho. Ono tak mau kisruh kedua kader andalan partai besutan Megawati Soekranputri mengganggu pemerintahan Kabupaten Kuningan, dan berimbas kepada peta politik di Kuningan.
Dikutip dari rilis tertulis yang diterima Kantor Berita Kuningan (KBK) yang menaungi Kuninganpos.com, Kuninganhits.com, Fajarkuningan.com, dan Kuningantoday.com, Kamis (18/3), Kang Ono memanggil Acep-Ridho untuk membahas program kerja kepartaian, dan mendamaikan retaknya hubungan kerja Acep-Ridho.
Pertemuan Ono, Acep, Ridho terjadi pada Kamis, (18/3/) lalu di sebuah ruangan yang disebut Pojok DPR. Kang ono dikunjungi oleh Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, Acep Purnama dan Ridho Suganda dalam rangka mendiskusikan pembangunan di Kabupaten Kuningan, sekaligus menanggapi isu-isu yang saat ini berkembang di Kuningan tentang ketidakharmonisan keduanya.
Menurut Kang Ono, pertemuan dirinya degan Acep dan Ridho memahami hal-hal apa saja yang menjadi tugas dan tanggung jawab baik sebagai anggota legislatif maupun eksekutif. Menurut Ono, sebagai kader mereka diajarkan oleh PDI Perjuangan bahwa kekuasaan bukan tujuan utama, tapi bagaimana setiap jabatan yang diemban merupakan alat untuk mensejahterakan rakyat.
Ono menjelaskan, Kuningan adalah sebuah kabupaten yang masih mempunyai pekerjaan rumah yang besar untuk menyelesaikan masalah kemiskinan, pendidikan dan kesehatan. Sehingga perlu sinergitas antara pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, yang diawali dengan kerja bersama, gotong royong antara Bupati dan Wakil Bupatinya.
Acep Purnama dan M. Ridho Suganda adalah kader terbaik di Kabupaten Kuningan. Keduanya pun menjabat sebagai struktur partai di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kuningan sebagai Ketua dan Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Pariwisata. Mereka mempunyai komitmen yang tinggi untuk bisa menjalankan tata kelola partai, baik sebagai struktural maupun eksekutif.
Terkait masalah isu yang berkembang bahwa keduanya terlibat konflik, sampai akhirnya Wakil Bupati mengembalikan fasilitas, menurut Kang ono merupakan romantika, dinamika dan dialektika yang diawali dengan komunikasi yang jarang dilakukan secara langsung.
Setelah keduanya bicara panjang lebar dan menyatakan komitmennya untuk selalu berada di jalur pengabdian, maka tidak ada jalan lagi kecuali jalan untuk selalu bersama-sama membangun Kuningan. Acep Purnama dan M. Ridho Suganda akan tetap solid dan kompak dalam satu bingkai “Dwi Tunggal”.
Acep Purnama menyampaikan kesiapannya untuk selalu bekerja untuk rakyat dan masalah yang muncul belakangan dikarenakan adanya mis komunikasi dan menyatakan komitmennya untuk memperbaiki mis komunikasi serta selalu menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Begitupula dengan Ridho M Suganda. Beliau menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan komitmennya untuk selalu menjalankan mandat rakyat dengan sebaik-baiknya.
Untuk masalah fasilitas yang telah dikembalikan, Kang ono menyerahkan sepenuhnya kepada M. Ridho Suganda untuk menindaklanjuti, karena semua fasilitas yang diberikan oleh negara yang bersumber dari uang rakyat, senyatanya dipergunakan untuk menunjang kinerja Wakil Bupati untuk membangun Kuningan.